Struktur Ukuran dan Performa Pertumbuhan Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) yang Didaratkan di PPI Labuan Bajo, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah
Abstract
Penelitian ini bertujuan menganalisis struktur ukuran, hubungan panjang berat, dan faktor kondisiikan cakalang (Katsuwonus pelamis) yang didaratkan di PPI Labuan Bajo Kabupaten Donggala.Penelitian dilakukan pada bulan Maret, Agustus dan November 2016. Sampel diambil dari hasiltangkapan nelayan yang menggunakan alat tangkap pancingulur dan purse seine. Hubunganpanjang berat dan faktor kondisi dianalisis sesuai formula yang digunakan oleh King. Hasilpenelitian menunjukkan panjang cagak (FL) ikan cakalang pada bulan Maret, Agustus, danNovember masing-masing diperoleh kisaran antara 28-45, 21-51, dan 21-47 cmFL dengan panjangmaksimal 51 cmFL. Hubungan panjang berat ikan cakalang jantan dan betina bersifat allometrikpositif. Faktor kondisi jantan dan betina masing-masing berkisar antara 0,9763 – 1,0517 dan0,9686 – 1,0759. Ikan betina memiliki kondisi lebih baik dari pada ikan jantan. Ikan betina belummemasuki fase pemijahan sehingga faktor kondisinya tinggi.Kata kunci: ikan cakalang, ukuran, hubungan panjang berat, dan faktor kondisi.Downloads
References
Effendie M. 2002. BiologiPerikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta. 163 Hal.
Firdaus, M. 2018. Profil Perikanan Tuna dan Cakalang di Indonesia. Buletin Ilmiah
“MARINA” Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. 4(1): 23-32.
Hidayat,T., NoegrohoT., dan WagiyoK. 2017. Struktur Ukuran dan Beberapa Parameter
Populasi Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis Linnaeus, 1758) di Samudera Pasifik
Utara Papua. BAWAL. 9(2): 113-121.
Jamal M., Sondita M F A., Haluan J., dan Wiryawan B. 2011. Pemanfaatan Data Biologi
Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) dalam Rangka Pengelolaan Perikanan
Bertanggung Jawab di Perairan Teluk Bone. Jurnal Natur Indonesia. 14(1): 107-
Jatmiko I., Hartaty H., dan Bahtiar A. 2015. Biologi Reproduksi Ikan Cakalang
(Katsuwonus pelamis) di Samudera Hindia Bagian Timur. BAWAL. 7(2): 87-94.
King M. 1995. Fisheries Biology. Assessment and Management. Fishing News Books,
Blackwell Science Ltd.
Manik Nurdin. 2007. BeberapaAspekBiologiIkanCakalang (Katsuwonuspelamis) di
PerairanSekitarPulau Seram Selatan dan Pulau Nusa Laut. Oseanologi dan
Limnologi di Indonesia 33: 17–25.
Nugraha, B., Mardlijah S., dan Rahmat E. 2010. Komposisi Ukuran Cakalang
(Katsuwonus pelamis) Hasil Tangkapan Huhate Yang Didaratkan di Tulehu,
Ambon. BAWAL. 3(3): 199-207.
Nurdin E dan Panggabean A S. 2017. Musim Penangkapan Dan Struktur Ukuran
Cakalang (Katsuwonus pelamis Linnaeus, 1758) di Sekitar Rumpon di Perairan
Palabuhanratu. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. 23(4): 299-308).
Rahardjo M F dan Simanjuntak C P H. 2008. Hubungan Panjang Bobot dan Faktor
Kondisi Ikan Tetet, Johnius belangerii Cuvier (Pisces: Sciaenidae) di Perairan
Pantai Mayangan, Jawa Barat. Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia.
(2): 135-140.
Tilohe O,.Nursinar, S., Salam, A. 2014. Analisis Parameter Dinamika PopulasiIkan
Cakalang yang Didaratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan Kelurahan Tenda Kota
Gorontalo. Jurnal Ilmiah Perikanan. 2(4):140-145
Yanglera, A., Nur, IA., Mustafa, A. 2016. Studi beberapa karakteristik biology Ikan
Cakalang (Katsuwonuspelamis) di Perairan Menui Kepulauan Kabupaten
Morowali Sulawesi Tengah. JurnalManajemenSumberDayaPerairan. 1(3): 285-