Themes by Openjournaltheme.com http://334012.libg.asia/index.php/perennial/issue/feed PERENNIAL 2024-05-06T09:10:07+00:00 Perennial Editorial Board jperennial@unhas.ac.id Open Journal Systems <p><strong><em>PERENNIAL</em></strong> merupakan jurnal interdisipliner dan <em>open access</em> yang bertujuan untuk menyediakan artikel berkualitas tinggi dengan proses publikasi cepat. <em>PERENNIAL</em> menerbitkan naskah penelitian asli dan artikel ulasan dari berbagai wilayah tropis dengan fokus pada penelitian teoretis dan eksperimental. Ruang lingkup jurnal meliputi semua jenis pengelolaan dan teknologi hasil hutan, namun tidak terbatas pada ilmu dan teknologi kayu, pengolahan dan rekayasa kayu dan non-kayu, proses manufaktur industri (misalnya konversi biomassa untuk energi, pemesinan kayu dan kayu komposit, dll. ), kebijakan pemanfaatan hasil hutan, dan bioteknologi kayu.</p> http://334012.libg.asia/index.php/perennial/article/view/33966 Keteguhan Rekat Geser dan Keteguhan Lengkung Statis Kayu Laminasi dari Kayu Pinus (Pinus merkusii Jungh et de Vr.) dan Kayu Sengon (Paraserianthes falcataria (L) Nielsen) Berperekat Melamins Urea Formaldehida (MUF) 2024-03-14T03:48:13+00:00 IRVIN DAYADI irvindayadi@gmail.com <table> <tbody> <tr> <td width="642"> <p>Kayu laminasi sifat kekuatannya sangat dipengaruhi oleh penyusunan tiap lapisannya. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh variasi lapisan kayu laminasi terhadap keteguhan rekat geser, modulus elastisitas (MoE) dan keteguhan patah (MoR) kayu laminasi dari jenis kayu Pinus (P) dan kayu Sengon (S) menggunakan perekat melamin urea formaldehid (MUF). Kayu lamina diuji menggunakan standar Jerman DIN, JAS 234-2007 dan SNI 7973-2013. Data pengujian 6 perlakuan variasi lapisan dianalisis keragaman dalam rancangan acak lengkap (RAL) dengan 10 ulangan. Rataan keteguhan rekat geser kayu lamina tertinggi pada perlakuan G2 (Sengon-Sengon) sebesar 6.17 N/mm<sup>2</sup> dapat memenuhi standar JAS 234-2007 (&gt;5.4 N/mm<sup>2</sup>) sedangkan perlakuan G3 (Pinus-Sengon) sebesar 4.04 N/mm<sup>2</sup> dan G1 (Pinus-Pinus) sebesar 2.78 N/mm<sup>2</sup> tidak dapat memenuhi standar. Rataan MoE tertinggi pada A5 (P-S-S-P-P) sebesar 8584.27 N/mm<sup>2</sup> dan terendah pada A3 (P-S-P) sebesar 6210.99 N/mm<sup>2</sup> termasuk kode mutu E8 dan E6 pada Standar SNI 7973-2013. Rataan MoR tertinggi pada A4 (P-S-S-S-P) sebesar 73.23 N/mm<sup>2</sup> dan terendah pada A5 (P-S-S-P-P) sebesar 61.98 N/mm<sup>2</sup>, semua perlakuan termasuk kode mutu E25 (&gt;25 N/mm<sup>2</sup>) dan dapat memenuhi standar JAS 234-2007 (&gt;36.0 N/mm<sup>2</sup>). Kayu laminasi dalam penelitian ini berdasarkan MoR termasuk kelas kuat III – II dan terletak diantara kelas kuat kayu Pinus (kelas kuat II) dan kayu Sengon (kelas kuat III).</p> </td> </tr> </tbody> </table> 2024-04-30T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2024 http://334012.libg.asia/index.php/perennial/article/view/32987 Perubahan Tutupan Lahan dan Kerapatan Vegetasi Mangrove di Kecamatan Siantan, Kabupaten Mempawah 2024-02-27T22:11:33+00:00 Siti Puji Lestariningsih Puji siti.puji@fahutan.untan.ac.id Destiana Destiana@gmail.com Erisa Ayu Waspadi Putri Putri@gmail.com <table> <tbody> <tr> <td width="642"> <p>Salah satu hutan mangrove di Provinsi Kalimantan Barat terletak di Kecamatan Siantan, Kabupaten Mempawah. Hutan mangrove memiliki fungsi ekologi, sosial, dan ekonomi untuk mendukung kehidupan makluk hidup yang tinggal di sekitarnya. Luasan dan kerapatan vegetasi mangrove menjadi parameter penting untuk mengetahui kondisi mangrove di Kecamatan Siantan untuk merekomendasikan rehabilitasi yang perlu diupayakan. Penelitian bertujuan untuk menganalisis perubahan tutupan lahan dan kerapatan vegetasi di kawasan mangrove Kecamatan Sintan. Data yang dibutuhkan yaitu Citra Landsat 7 tahun 2010 dan Citra Landsat 8 Tahun 2021 dengan klasifikasi terbimbing dan interpretasi visual maka diperoleh peta perubahan luasan hutan mangrove tahun 2010-2021. Kerapatan vegetasi diperoleh melalui analisis Landsat Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) yang dibedakan menjadi 5 kelas kerapatan yaitu sangat lebat, lebat, sedang, jarang, dan tidak bervegetasi. Penelitian ini menemukan bahwa terjadi deforestasi dan degradasi hutan mangrove. Hutan mangrove sekunder di Kecamatan Siantan mengalami penurunan luas sebesar 176.35 hektar selama tahun 2010-2021. Lahan beralih menjadi semak belukar, tanah terbuka, dan perkebunan terutama pada kawasan bekas tambak. Deforestasi sebesar 107.18 hektar mengubah hutan mangrove sekunder menjadi semak belukar. Reforestasi terjadi selama tahun 2010-2021 seluas 123.55 hektar. Tanah terbuka secara alami atau buatan (penanaman) beralih menjadi ekosistem mangrove seluas 71.44 hektar. Tahun 2010 hutan mangrove didominasi kerapatan lebat (60.03%) tetapi tahun 2021 kerapatan lebat hanya mencapai 14.9 %. Kerapatan jarang tidak terdeteksi pada tahun 2010, tetapi tahun 2021 luasan kerapatan jarang adalah 148.53 hektar yang merupakan semak belukar dan perkebunan kelapa.</p> </td> </tr> </tbody> </table> 2024-04-30T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2024 http://334012.libg.asia/index.php/perennial/article/view/30787 Rancang Bangun Mesin Press Serbuk Kayu Pembuatan Papan Partikel Sebagai Sarana Penunjang Kegiatan Praktikum 2023-09-26T03:35:43+00:00 DODI SUKMA dodisukma2707@gmail.com Muhammad Tahrir Tahrir@gmail.com Santosa Santosa@gmail.com Dedy Kurniawan Kurniawan@gmail.com Suryadi Suryadi@gmail.com Soleha Astuti Astuti@gmail.com Vidya Famela Famela@gmail.com <table> <tbody> <tr> <td width="642"> <p>Kegiatan penelitian ini merupakan kajian perancangan mesin press papan partikel dengan menggunakan material plat besi, dan press hidrolik berbasis tenaga kerja manual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan suatu alat kerja yang mampu memperlancar kelancaran pengolahan dan pengolahan serbuk gergaji menjadi papan partikel sehingga kegiatan praktikum dapat terlaksana secara efektif dan efisien dengan tetap memperhatikan nilai-nilai yang telah ditentukan. dalam praktikum. Metode penelitian dilakukan dengan cara mempelajari alat-alat yang sudah ada dan akan dibuat alat lain yang cara kerjanya lebih sederhana dengan menganalisis faktor-faktor kelemahan alat yang sudah ada. Mekanisme kerja mesin press serbuk gergaji yang akan dibuat adalah manual dengan menggunakan tenaga manusia dan mesin press serbuk gergaji ini ditujukan untuk kegiatan praktek mahasiswa di laboratorium.</p> </td> </tr> </tbody> </table> 2024-04-30T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2024 http://334012.libg.asia/index.php/perennial/article/view/32908 Pemetaan dan Analisis Pengelolaan Sampah di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, NTB 2024-02-13T01:13:35+00:00 andi tri lestari atlestari@unram.ac.id Hairil Anwar Anwar@gmail.com Maiser Syaputra Syaputra@gmail.com <table> <tbody> <tr> <td width="642"> <p>Salah satu tujuan wisata utama di Provinsi NTB saat ini adalah Kawasan Mandalika yang merupakan bagian dari wilayah Lombok Tengah. Kawasan ini ditetapkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) berdasarkan PP Nomor 52 Tahun 2014. Kunjungan wisatawan meningkat drastis pada gelaran Wolrd Superbike (WSBK) 2021 dan diasumsikan akan bertambah pada gelaran MotoGP 2022 mendatang. Pertambahan jumlah wisatawan tidak hanya menimbulkan dampak positif namun juga dampak negatif pada lingkungan seiring dengan bertambahnya timbulan sampah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis timbulan, komposisi dan pengelolaan sampah yang efektif di KEK Mandalika. Analisis timbulan dan komposisi sampah akan dilakukan dengan mengacu pada SNI 19-3964-1994 tentang Metode pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan komposisi sampah perkotaan sedangkan analisis pengelolaan sampah di KEK Mandalika dilakukan dengan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata timbulan sampah di KEK Mandalika adalah 58.16 kg/Hari. Komposisi sampah yang paling mendominasi adalah sampah organik yang berasal dari sisa-sisa makanan dengan rerata 39.56 kg/hari, diikuti dengan jumlah sampah plastik dengan rerata 16.41 kg/hari. Sampah dengan jumlah terkecil di lokasi penelitian adalah sampah kertas dengan rerata 0.48 kg/hari dan sampah lainnya berupa popok bekas dengan rerata 1.71 kg/hari. Model Pengelolaan Sampah menunjukkan bahwa rerata timbulan sampah yang dihasilkan di lokasi penelitian adalah 58.16 kg dalam satu hari. Akibat indikator dari timbulan sampah maka hanya dalam kurun waktu satu bulan timbulan sampah sudah mencapai 1744.80 kg/hari jika tidak ditangani sama sekali. Berdasarkan hasil penelitian dihasilkan pemodelan pengelolaan sampah dengan peningkatan kesadaran masyarakat, pengelolaan sampah organik dengan Metode Anaerobic Digestion dan pengelolaan sampah anorganik dengan Metode daur ulang. Pemodelan ini menunjukkan bahwa metode yang diterapkan dapat menekan timbulan sampah hingga 0.15% yakni 263.10 kg/hari.</p> </td> </tr> </tbody> </table> 2024-04-30T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2024 http://334012.libg.asia/index.php/perennial/article/view/31401 Vitalitas Masyarakat Lokal Dalam Konservasi Budaya dan Lingkungan Menyongsong Pengembangan Bukit Ollon Sebagai Destinasi Wisata Unggulan Tana Toraja 2023-12-18T03:20:01+00:00 Ineng Friska Limbu ineng@gmail.com Rudolfo Sonde Sonde@gmail.com Lady Sanderan Sanderan@gmail.com Nur Iftita Iftita@gmail.com Suhasman Suhasman suhasman@yahoo.com <table> <tbody> <tr> <td width="642"> <p>Bukit Ollon yang terletak di Dusun Ollon, Kecamatan Bonggakaradeng, Kabupaten Tana Toraja. Sebagaimana Pariwisata Toraja dikenal dengan panoramanya yang indah, dimana Pesona keindahan alam Bukit Ollon yang berpadu dengan keunikan budaya masyarakat setempat menjadi nilai unggul bagi Dusun Ollon, hingga jika taksir dapt memberikan pemasukan yang tinggi untuk pariwisata Tana toraja. Melihat keunggulan tersebut, dilakukan penelitian terkait vitalitas budaya dari masyarakat Dusun Ollon hingga strategi masyarakat menanggapi potensi degradasi lingkungan akan akan terjadi di Dusun Ollon maupun pada Bukit Ollon akibat meningkatkan wisatawan yang akan datang. Metode yang diterapkan yaitu metode in-depth interview serta hasil pengamatan visual yang ada dilapangan, dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Hasil penelitian menemukan bahwa vitalitas budaya yang ada di Dusun Ollon saat ini tergolong tinggi. Tingkat degradasi yang terdapat di lingkungan Dusun Ollon tergolong rendah. Masyarakat Ollon dapat bertahan dengan budayanya yang unik, bahkan fakta yang ditemukan masi terdapat peninggalan budaya nenek moyang seperti Liang Saratu’ yang tetap di jaga, dan masi sangat jarang di kunjungi. Dengan terbukanya pintu pariwisata di Dusun Ollon menjadi wisata unggulan, seluruh masyarakat sudah siap mengantisipasi terjadinya degradasi.</p> </td> </tr> </tbody> </table> 2024-04-30T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2024 http://334012.libg.asia/index.php/perennial/article/view/34784 Komponen Kimia Serat Daun Doyo (Curliglia latifolia) 2024-05-06T09:10:07+00:00 Marwanto Marwanto marwanto@fahutan.untan.ac.id Nurhaida Nurhaida Nurhaida@gmail.com Nanang Masruchin masruchin@gmail.com <table> <tbody> <tr> <td width="642"> <p>Masyarakat lokal banyak memanfaatkan serat alam untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Serat daun doyo (<em>C. latifolia</em>) merupakan serat yang digunakan masyarakat Kalimantan untuk bahan pakaian dan tenun tikar tradisional. Hal ini menunjukkan bahwa serat alam asal Kalimantan mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi produk turunan yang inovatif. Penelitian ini menganalisis sifat dasar serat daun <em>C. latifolia</em> meliputi komponen kimia, gugus fungsi, dan indeks kristalinitas. Kandungan ekstraktif terlarut pada pelarut polar lebih tinggi dibandingkan kandungan ekstraktif pelarut non polar pada serat daun <em>C. latifolia</em>. Kandungan holoselulosa daun <em>C. latifolia</em> sebesar 60.47%. Kadar alfa selulosa daun <em>C. latifolia</em> sebesar 53.51 %. Hasil pengujian FTIR juga mendukung hasil pengujian komponen kimia. Kandungan alfa selulosa yang tinggi akan mempengaruhi indeks kristalinitas serat. Serat daun <em>C. latifolia</em> mempunyai derajat kristalinitas sebesar 69.77%. Serat daun <em>C. latifolia</em> disarankan sebagai bahan baku pembuatan nanoselulosa kristal.</p> </td> </tr> </tbody> </table> 2024-04-30T00:00:00+00:00 Hak Cipta (c) 2024