Date Log
Submitted
May 29, 2024
Published
Jun 6, 2024
PERBEDAAN JUMLAH TELUR CACING SOIL TRANSMITTED HELMINTHS BERDASARKAN WAKTU PENYIMPANAN FESES MENGGUNAKAN METODE KATO KATZ
Corresponding Author(s) : Rita Permatasari Yusdarfadri
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR,
Vol. 9 No. 2 (2024): Bioma : Juli - Desember 2024
Abstract
Abstrak
Kecacingan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat diseluruh dunia. Sanitasi yang buruk karena buang air besar (sembarangan menyebabkan tanah terkontaminasi telur cacing. Kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan serta sering bermain di tanah tanpa menggunakan alas kaki menyebabkan terjadinya infeksi cacing pada anak-anak. Pemeriksaan feses adalah salah satu pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosa infeksi cacing dan sedangkan metode kato katz untuk mengukur perbedaan waktu penyimpanan feses. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Perbedaan jumlah telur cacing Soil Transmitted Helminthhs berdasarkan waktu penyimpanan feses menggunakan metode kato katz dengan menggunakan metode Cross Sectional Study. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari - Agustus 2022 di laboratorium Universitas Perintis Indonesia. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 15 orang Murid SDN 06 Pasir Jambak kelas 5, dan sampel sebanyak 15 orang. Setelah dilakukan pemeriksaan feses didapatkan 5 orang murid terinfeksi cacing Soil Transmitted Helminths. Pemeriksaan feses menggunakan metode kato-katz. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang terinfeksi cacing Soil Transmitted Helminths terjadi Perbedaan Jumlah telur cacing dari hari 1,2,3 dan 4. Hasil jumlah telur cacing yang ditemuan pada Murid SDN 06 Pasir Jambak adalah sebanyak 198 jumlah telur cacing sebesar 53% pada hari pertama, dan 10 jumlah telur cacing semakin sedikit 2 % pada hari keempat. Hasil Analisa Statistik dengan uji Mann-Whitney didapatkan p-value 0,009 (p<0,05). Kesimpulan Adanya Perbedaan Jumlah Telur Cacing Soil Transmitted Helminth pada hari 1,2,3 dan 4.
Kata kunci : Feses, Kato katz, Soil Transmitted Helminths
Kecacingan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat diseluruh dunia. Sanitasi yang buruk karena buang air besar (sembarangan menyebabkan tanah terkontaminasi telur cacing. Kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan serta sering bermain di tanah tanpa menggunakan alas kaki menyebabkan terjadinya infeksi cacing pada anak-anak. Pemeriksaan feses adalah salah satu pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosa infeksi cacing dan sedangkan metode kato katz untuk mengukur perbedaan waktu penyimpanan feses. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Perbedaan jumlah telur cacing Soil Transmitted Helminthhs berdasarkan waktu penyimpanan feses menggunakan metode kato katz dengan menggunakan metode Cross Sectional Study. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari - Agustus 2022 di laboratorium Universitas Perintis Indonesia. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 15 orang Murid SDN 06 Pasir Jambak kelas 5, dan sampel sebanyak 15 orang. Setelah dilakukan pemeriksaan feses didapatkan 5 orang murid terinfeksi cacing Soil Transmitted Helminths. Pemeriksaan feses menggunakan metode kato-katz. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang terinfeksi cacing Soil Transmitted Helminths terjadi Perbedaan Jumlah telur cacing dari hari 1,2,3 dan 4. Hasil jumlah telur cacing yang ditemuan pada Murid SDN 06 Pasir Jambak adalah sebanyak 198 jumlah telur cacing sebesar 53% pada hari pertama, dan 10 jumlah telur cacing semakin sedikit 2 % pada hari keempat. Hasil Analisa Statistik dengan uji Mann-Whitney didapatkan p-value 0,009 (p<0,05). Kesimpulan Adanya Perbedaan Jumlah Telur Cacing Soil Transmitted Helminth pada hari 1,2,3 dan 4.
Kata kunci : Feses, Kato katz, Soil Transmitted Helminths